CONNOR Chapman dinyatakan bersalah membunuh ahli kecantikan Elle Edwards yang tidak bersalah.
Elle Edwards (26) berada di pub Lighthouse di Wallasey Village, Merseyside, pada Malam Natal ketika Connor Chapman (23) melepaskan tembakan di luar.
Siapakah Connor Chapman?
Connor Chapman (23) berasal dari Woodchurch, Merseyside.
Dia sekarang dinyatakan bersalah atas pembunuhan setelah persidangan yang mengerikan di Pengadilan Mahkota Liverpool.
Chapman juga dinyatakan bersalah atas dua dakwaan percobaan pembunuhan, dua dakwaan melukai dengan sengaja dan satu dakwaan penyerangan yang menyebabkan luka fisik.
Rekan tertuduhnya, Thomas Waring, dinyatakan bersalah karena memiliki senjata terlarang dan membantu pelaku.


Chapman akan dijatuhi hukuman besok.
Siapa Elle Edwards?
Elle Edwards (26) adalah seorang ahli kecantikan dan penata rias dari Wirral.
Sayangnya wanita muda itu meninggal pada malam Natal 2022.
Ayah Elle, Tim, berkata “tidak ada orang yang secantik dia”.
Pada konferensi pers beberapa hari setelah kejadian tragis itu, dia berkata: “Tidak ada orang yang secantik Elle May, penampilannya, tawanya, dan cara dia menerangi ruangan begitu dia masuk.
“Dia memiliki aura yang begitu kuat sehingga begitu Anda bertemu dengannya, Anda langsung jatuh cinta padanya.
“Tawanya menular, siapa pun di sekitarnya bersenang-senang, dia mencintai hidupnya dan punya banyak rencana besar untuk masa depan.”
Apa yang terjadi dengan Elle Edwards?
Elle Edwards secara tragis terjebak dalam baku tembak perang geng yang mematikan antar geng yang bersaing.
Para juri di persidangan mendengar bagaimana Elle bergabung dengan teman-temannya untuk “keluar malam yang menyenangkan” pada Malam Natal tahun lalu.
Kakaknya, Lucy, menceritakan bagaimana mereka berada di bar lain ketika kelompok itu memutuskan untuk kembali ke mercusuar.
Elle mengantar adiknya pulang sebelum bergabung kembali dengan teman-temannya di institusi tempat dia kemudian ditembak mati.
CCTV yang mengerikan menunjukkan Chapman berjalan dari sudut tempat parkir pub sebelum mulai menghujani orang-orang yang bersuka ria dengan peluru.
Beberapa saat sebelumnya, Elle terlihat tersenyum dan memeluk teman-temannya di dalam bar, tidak menyadari kengerian yang menunggu di luar.
Dia meninggal setelah dua peluru mengenai bagian belakang kepalanya, dan lima lainnya terluka dalam pembantaian Natal.


Satu peluru menembus tengkorak dan otaknya dan keluar tepat di atas mata kanannya, sedangkan peluru kedua menembus otaknya dan menyebabkan luka yang “tidak dapat diperbaiki”.
Kematian Elle digambarkan sebagai “tragedi kemanusiaan dalam arti yang paling murni dan paling mengerikan”.